Sabtu, 04 Februari 2012

Merenungi Kedahsyatan Hari Kiamat

Merenungi Kedahsyatan Hari Kiamat




     Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang telah mengangkat dan menghindarkan orang-orang terhormat dari kecenderungan kepada kehidupan dunia ini, dan Dia menganugerahkan kebaikan-Nya kepada penghuni surga di alam akhirat, serta menjalankan ketentuan yang telah ditetapkan-Nya kepada setiap orang dari penghuni surga atau neraka. Maha Suci Allah yang telah memudahkan setiap makhluk kepada apa yang menjadikan ketentuan nasibnya masing-masing:
     Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing:. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS. Al Isra 84)
     Aku memuji Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang Maha Suci dan bersyukur kepada-Nya serta bersyukur terhadap apapun atas nikmatnya yang pantas disyukuri sehingga alam memberikan pengaruh positif sebagaimana firman Allah:
     "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim: 7)
     Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya Yang Esa dalam kekuasaan-Nya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengamun.
     Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang telah diutus kepada seluruh makhluk sebagai rahmat bagi alam semesta, bintang kebenaran telah datang dan busuknya telah menyebar bagai api menuju segala penjuru, maka diapun menegakkan pondasi-pondasi agama dan membangun menara kebenaran, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendatangi ka'bah sementara berhala-berhala memasuki serambi Ka'bah, pada saat kezaliman dan kebatilan memenuhi hati masyarakat kafir Quraisy, namun Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam menunjuk ke arah patung-patung tersebut dengan sebuah tongkat sambil mengatakan:
     Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al Isra:81)
     Amma Ba'du: Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alla dan ketahuilah bahwa balasan suatu amalan pasti akan terjadi dan balasan tersebut akan sesuai dengan amal seseorang, jika perbuatan seseorang baik maka dia akan dibalas dengan kebaikan namun jika amal seseorang buruk maka balasan amal tersebut adalah keburukan pula sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
     Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersaesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. Al Isra; 13-15)
Dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, "Manusia akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan, jika mereka berbuat baik maka balasannya adalah kebaikan dan jika perbuatan mereka buruk maka balasan mereka adalah keburukan".
     Dan sadarilah bahwa yang akan membalas perbuatan orang-orang yang durhaka adalah Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang Maha Perkasa pada hari di mana jembatan shirat dipasang di atas neraka jahanam dan setiap manusia akan melewatinya berdasarkan kualitas amal mereka, ada yang melewatinya secepat kedipan mata, atau secepat kilat yang menyambar atau angin, atau kuda yang kencang sebagaimana dijelaskan di dalam hadits yang sahih. Kebenaran ini akan tersingkap bagi orang yang mengingkari pada hari di mana orang-orang bahagia diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'alla di dalam surga penuh dengan kenikmatan yang diliputi oleh ketentraman dan rizki yang berlimpah serta kenyamanan di dalam surga:
     "Dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. (QS. Al Wakiah:30-34)
     Mereka menyaksikan orang-orang yang sengsara disiksa di dalam api neraka, mereka diberi minum dari air timah yang mendidih.
     Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa (QS. Al Zukhruf:75)
Para penghuni neraka sangat menyesal dan seandainya mereka bisa dikembalikan hidup di dunia mereka ingin memperbaiki amal-amal mereka, namun alangkah malangnya mereka sebab tidak mungkin mereka dikembalikan ke dunia lagi. Allah Subahanahu Wa Ta'alla berfirman:
     Adapun orang-orang yang celaka. maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih.Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud: 16-17)
     Waspadalah terhadap kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'alla, karena semua alasan akan tertolak di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'alla Yang Maha Mengetahui segala rahasia. Segeralah beramal shaleh, singkirlah kelalaian dengan banyak beramal shaleh, aku tidak memberikan nasehat, tapi hanya sekedar sebagai hiasan luar dan apakah siang tidak bisa dipandang oleh mata yang terbuka?. Selamatkanlah diri dari menangguh-nangguhkan kebaikan, kembalilah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alla sebelum terbongkarnya segala kesalahan pada hari dibangkitnya makhluk dari kubur, mereka masing-masing menyingkap apa-apa yang tersimpan di dalam dada dan membuka apa-apa yang tersimpan di dalam dada dan membuka segala kerahasiaan, pada hari kezaliman dan orang yang berlaku zalim didatangkan dengan kebinasaan di hadapan api nereka:
     Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia. (QS. Al Furqon:27-29).
     Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'alla memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera didalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada-Nya dan bertaubatlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alla, sebab Dia adalah zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sumber artikel:islamhouse.com

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Coretan Tamu

CORETAN TAMU