Bismillahhirrohmannirrohim
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi, Robb Yang Maha Memberi Ilmu, Hidayah, dan Kasih Sayang yang tiada batas. Oleh karenaNya aku diberi keberanian untuk menulis, mencari menyampaikan, dan allah-lah yang memberi petunjuk. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan umat Islam, nabi akhir zaman Rasullallah SAW, pun kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Ama ba’du
Mengawali tulisan ini, yuk kita renungkan firman Allah SWT:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[(QS. Al Ashr:1-4)”
Rosullullah SAW bersabda:
“Diriwayatkan dari Muawiyah r.a, dia berkata: Saya pernah mendengar dari Rasullullah SAW. Bersabda, “Siapa yang dikehendaki oleh Allah mendapat kebaikan maka Allah memberinya pemahaman tentang Islam. Aku hanyalah orang yang memberi petunjuk. Ketahuilah bahwa umat ini (mukmin sejati) akan tetap melaksanakan perintah Allah (agama Allah) dan mereka tidak terkalahkan oleh orang-orang yang menentang mereka sampai tibanya hari kiamat.”
Lima tahun yang lalu pertama kali aku mencoba menulis bertema Cerpen, yah… yang gampang-gampang susah. Entah sudah berapa puluh atau mungkin ratusan judul sudah dibuat dan dikirim ke berbagai media cetak, ehemm.. Cuma satu judul yang di terbitkan. Itu pun aku tidak tahu, judul yang mana, media cetak mana, kapan diterbitkannya. Tahunya di rekening tabungan sudah ada kiriman uang gelap.
Sulit dibayangkan dari seratusan lebih judul yang telah dibuat, dan aku anggap bagus, menarik alur ceritanya, plus ada humor dan sedihnya, tapi cuma satu yang diterbitkan. Putus asa? Tidak!! Kesel? Waduh.. nggak terpikirkan tuh?! Nyesel? Alhamdullillah, malah beruntung.. dapet ilmu menulis, sekalipun corat-coret buat tumpukan sampah media cetak.
Dua tahun yang lalu aku berhenti menulis . Alasan ku singkat saja, komputerku kumat alias rusak total bukan karena habis dibanting, atau ditendang. Yah… karena sudah minta ganti yang baru kali…
Sekarang?!!!! Zaman yang sudah edan, eiiit… bukan zamannya yang edan tapi manusianya yang sudah pada bungker, gila.. dan aneh-aneh, Apakah mungkin apa yang di katakan Rosullallah SAW terjadi pada zaman ini:
“Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata: Rasulullah Saw, pernah bersabda, “Sebagian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah: Hilangnya ilmu dan maraknya kebodohan tentang Islam. Terbiasanya mengkonsumsi minuman yang memabukkan. Perzinaan dianggap biasa.” (HR. Bukhari, no; 80)
“Pada angkatan belakangan umatku ini, akan ada orang-orang lelaki yang naik pelana kuda yang menyerupai pelana unta, lantas turun di pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, rambut kepala mereka bagaikan kelasa unta yang tinggi. Laknatlah mereka, karena mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Kalau di belakang (sesudah)mu nanti masih ada umat-umat lain, niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, sebagaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita bangsa-bangsa sebelum kamu.(HR. Ahmad 2: 36, nomor 7038)
“Sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat, akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pada sore harinya telah menjadi kafir. Pada sore harinya beriman, tetapi pada pagi harinya telah kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik dari pada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kau gunakan untuk memukul atau membunuh manusia), jika salah seorang di antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil) (Musnad Ahmad 4:408)
Naudzubillah minal fitnah, apakah pada hari ini, atau zaman ini segala fitnah sedang mewabah, waw.. kita tidak usah dibuat pusing dengan terlalu banyak memikirkan kejadian sekarang, dan yang akan datang. Sungguh tidak ada artinya, jika kita tidak dibekali dengan ilmu din, ilmu agama yang mampu menjadi senjata dalam menghadapi serangan fitnah. Dan takwa yang menjadi perisai dalam menghalau fitnah..
Suka tidak suka semua keadaan zaman harus dihadapi, ups… yach.. melenceng dari tema tulisan nih. Maaf yach.. inilah Kalau sudah asik menulis, jemari ketak-ketik mengikuti komando terawang pikiran yang terinspirasi oleh dunia khayal ataupun yang didasari dengan disiplin ilmu. Melalui tulisan seluruh unek-unek, kekesalan, kejenuhan, kemarahan, dan aneka emosi yang aneh-aneh pun bisa terobati, terlupakan, bahkan bisa jadi hilang tanpa bekas.
Tulis, tulis, dan tulis satu ilmu yang aku ingat ketika aku membaca memoar penulis sekaliber Pipiet Senja. Kesan pertama kali orang mau membuat tulisan pasti hasilnya akan kaku, acak-acakan, dan tidak ada alur cerita yang jelas. Yah.. hal yang wajar, dan semua penulis yang sudah beken dan ahli membuat kata demi kata sehingga mampu memberi kesan yang sulit dibayangkan dengan kata-kata pula, ketika baru pertama kali membuat sebuah tulisan pasti mengalami hal yang serupa.
Seiring dengan waktu, dan tulis demi tulis berjalan tanpa henti dan putus asa, pun pengalaman tentang dunia seni tulis menulis bertambah. Maka kematangan berkreasi akan memaksa seseorang menciptakan sebuah tulisan menarik. Hingga kita pun hampir tidak percaya, akan tulisan yang telah dibuat.
Satu tantangan baru aku memulai kembali coret mencoret. Ada kesan ragu, dan apa yang membuat aku ragu, sepertinya tidak bisa aku tulis. Wuissst.. jalani hidup, nikmati tulisan demi tulisan. Beban yang terpikul di pikiran terasa berkurang. Tulisan tanpa alur, menggelitik, dan menarik untuk dibaca.
Sekian dulu.. tunggu tulisan selanjutnya, pasti menarik.. Amiiin
Wassallam
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi, Robb Yang Maha Memberi Ilmu, Hidayah, dan Kasih Sayang yang tiada batas. Oleh karenaNya aku diberi keberanian untuk menulis, mencari menyampaikan, dan allah-lah yang memberi petunjuk. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan umat Islam, nabi akhir zaman Rasullallah SAW, pun kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Ama ba’du
Mengawali tulisan ini, yuk kita renungkan firman Allah SWT:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[(QS. Al Ashr:1-4)”
Rosullullah SAW bersabda:
“Diriwayatkan dari Muawiyah r.a, dia berkata: Saya pernah mendengar dari Rasullullah SAW. Bersabda, “Siapa yang dikehendaki oleh Allah mendapat kebaikan maka Allah memberinya pemahaman tentang Islam. Aku hanyalah orang yang memberi petunjuk. Ketahuilah bahwa umat ini (mukmin sejati) akan tetap melaksanakan perintah Allah (agama Allah) dan mereka tidak terkalahkan oleh orang-orang yang menentang mereka sampai tibanya hari kiamat.”
Lima tahun yang lalu pertama kali aku mencoba menulis bertema Cerpen, yah… yang gampang-gampang susah. Entah sudah berapa puluh atau mungkin ratusan judul sudah dibuat dan dikirim ke berbagai media cetak, ehemm.. Cuma satu judul yang di terbitkan. Itu pun aku tidak tahu, judul yang mana, media cetak mana, kapan diterbitkannya. Tahunya di rekening tabungan sudah ada kiriman uang gelap.
Sulit dibayangkan dari seratusan lebih judul yang telah dibuat, dan aku anggap bagus, menarik alur ceritanya, plus ada humor dan sedihnya, tapi cuma satu yang diterbitkan. Putus asa? Tidak!! Kesel? Waduh.. nggak terpikirkan tuh?! Nyesel? Alhamdullillah, malah beruntung.. dapet ilmu menulis, sekalipun corat-coret buat tumpukan sampah media cetak.
Dua tahun yang lalu aku berhenti menulis . Alasan ku singkat saja, komputerku kumat alias rusak total bukan karena habis dibanting, atau ditendang. Yah… karena sudah minta ganti yang baru kali…
Sekarang?!!!! Zaman yang sudah edan, eiiit… bukan zamannya yang edan tapi manusianya yang sudah pada bungker, gila.. dan aneh-aneh, Apakah mungkin apa yang di katakan Rosullallah SAW terjadi pada zaman ini:
“Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata: Rasulullah Saw, pernah bersabda, “Sebagian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah: Hilangnya ilmu dan maraknya kebodohan tentang Islam. Terbiasanya mengkonsumsi minuman yang memabukkan. Perzinaan dianggap biasa.” (HR. Bukhari, no; 80)
“Pada angkatan belakangan umatku ini, akan ada orang-orang lelaki yang naik pelana kuda yang menyerupai pelana unta, lantas turun di pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, rambut kepala mereka bagaikan kelasa unta yang tinggi. Laknatlah mereka, karena mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Kalau di belakang (sesudah)mu nanti masih ada umat-umat lain, niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, sebagaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita bangsa-bangsa sebelum kamu.(HR. Ahmad 2: 36, nomor 7038)
“Sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat, akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pada sore harinya telah menjadi kafir. Pada sore harinya beriman, tetapi pada pagi harinya telah kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik dari pada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kau gunakan untuk memukul atau membunuh manusia), jika salah seorang di antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil) (Musnad Ahmad 4:408)
Naudzubillah minal fitnah, apakah pada hari ini, atau zaman ini segala fitnah sedang mewabah, waw.. kita tidak usah dibuat pusing dengan terlalu banyak memikirkan kejadian sekarang, dan yang akan datang. Sungguh tidak ada artinya, jika kita tidak dibekali dengan ilmu din, ilmu agama yang mampu menjadi senjata dalam menghadapi serangan fitnah. Dan takwa yang menjadi perisai dalam menghalau fitnah..
Suka tidak suka semua keadaan zaman harus dihadapi, ups… yach.. melenceng dari tema tulisan nih. Maaf yach.. inilah Kalau sudah asik menulis, jemari ketak-ketik mengikuti komando terawang pikiran yang terinspirasi oleh dunia khayal ataupun yang didasari dengan disiplin ilmu. Melalui tulisan seluruh unek-unek, kekesalan, kejenuhan, kemarahan, dan aneka emosi yang aneh-aneh pun bisa terobati, terlupakan, bahkan bisa jadi hilang tanpa bekas.
Tulis, tulis, dan tulis satu ilmu yang aku ingat ketika aku membaca memoar penulis sekaliber Pipiet Senja. Kesan pertama kali orang mau membuat tulisan pasti hasilnya akan kaku, acak-acakan, dan tidak ada alur cerita yang jelas. Yah.. hal yang wajar, dan semua penulis yang sudah beken dan ahli membuat kata demi kata sehingga mampu memberi kesan yang sulit dibayangkan dengan kata-kata pula, ketika baru pertama kali membuat sebuah tulisan pasti mengalami hal yang serupa.
Seiring dengan waktu, dan tulis demi tulis berjalan tanpa henti dan putus asa, pun pengalaman tentang dunia seni tulis menulis bertambah. Maka kematangan berkreasi akan memaksa seseorang menciptakan sebuah tulisan menarik. Hingga kita pun hampir tidak percaya, akan tulisan yang telah dibuat.
Satu tantangan baru aku memulai kembali coret mencoret. Ada kesan ragu, dan apa yang membuat aku ragu, sepertinya tidak bisa aku tulis. Wuissst.. jalani hidup, nikmati tulisan demi tulisan. Beban yang terpikul di pikiran terasa berkurang. Tulisan tanpa alur, menggelitik, dan menarik untuk dibaca.
Sekian dulu.. tunggu tulisan selanjutnya, pasti menarik.. Amiiin
Wassallam