Senin, 30 Januari 2012

Cara Cepat Meraih Keimanan - Harun Yahya

Cara Cepat Meraih Keimanan - Harun Yahya




 BISMILLAHIROHMANNIROHIM

Kami mudahkan Al-Qur'an untuk diingat.
adakah yang mengambil perhatan?
(QS. Al-Qomar;17)

     Berikut 8 pertanyaan dan jawaban dari 104 pertanyaan dan jawaban yang File ISLAM kutip dari buku Cara Cepat Meraih Keimanan oleh Harun Yahya. Harapan File ISLAM semoga setelah membaca kutipan  buku yang kami sajikan dapat menambah ilmu dan pemahaman kita tentang keimanan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah yang telah memberi jatah waktu kita hanya beberapa tahun untuk kemudian harus mempertanggung jawabkan atas apa yang telah kita lakukan di dunia ini.

Pertanyaan 1 BAGAIMANA MEMAHAMI KEBERADAAN ALLAH?
     Tumbuhan, binatang, lautan, gungung-gungung, dan manusia di sekitar kita, dan semua jasad renik yang tidak kasat mata - hidup ataupun mati, merupakan bukti nyata adanya Kebijakan Agung yang menciptakannya. Demikian pula dengan keseimbangan, keteraturan dan penciptaan sempurna yang nampak di seluruh jagat. Semuanya membuktikan keberadaan Pemilik pengetahuan agung, yang menciptakannya dengan sempurna. Pemilik kebijakan dan pengetahuan agung ini adalah Allah.
     Sistem-sistem sempurna yang diciptakanNya serta sifat-sifat yang mengagumkan pada setiap mahluk, hidup maupun mati, menimbulkan kesadaran akan keberadaan Allah. Kesempurnaan ini tertulis dalam Al- Qur'an:
     Dia menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis. Tak akan ditemui sedikit cacatpun dari ciptaanNya. perhatikan berkali-kali, apakah engkau melihat kekurangan padanya? Lalu, perhatikanlah sekali lagi. Matamu akan silau dan lelah! (QS.Al-Mulk: 3-4)

Pertanyaan 2 BAGAIMANA CARA MENGENAL ALLAH?
     Ciptaan yang sempurna di seluruh jagat raya menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Agung.
     Allah sendiri telah memperkenalkan diriNya kepada kita melalui Al-Qur'an-wahyu yang diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk yang benar bagi kehidupan. Semua sifat-sifat Allah yang mulia disampaikan kepada kita di dalam Al-Qur'an. Dia Maha Bijaksana, Maha Meliputi seluruh alam, Maha Melihat dan Maha Mendengar atas segala sesuatu. Dia lah Pemilik dan Tuhan satu-satunyia atas langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya. Dia lah penguasa seluruh kerajaan langit dan bumi.
     Dialah Allah - tiada tuhan selain Dia. Dia mengetaui yang gaib dan yang nyata. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia lah Allah - tiada tuhan selain Dia.... Miliknya segala nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasr; 22-24)

Pertanyaan 3 MENGAPA KITA DICIPTAKAN?
     Dalam Al Qur'an Allah menyebutkan mengapa kita diciptakan:
Aku ciptakan jin dan manusia semata-mata untuk menyembahKu. (QS. Az-Zariyat; 56)
     Seperti disebutkan dalam ayat inil, keberadaan manusia di bumi ini semata-mata unguk menjadi hamba Allah, untuk menyembahNya dan untuk memperoleh ridhaNya. Penghambaan manusia kepada Allah merupakan batu ujian selama ia hidup di muka bumi.

Pertanyaan 4 MENGAPA KITA DIUJI?
     Allah menguji manusia di muka bumi untuk memisahkan antara mereka yang beriman dan mereka yang tidak beriman, serta untuk menentukan siapa yang terbaik amal perbuatannya. oleh karena itu, pengakuan seperti "aku beriman"tanpa bukti tindakan yang sesuai dengannya tidaklah cukup. Di sepanjang hayatnya, manusia diuji dalam hal keimanan dan keta'atannya kepada Allah, termasuk kegigihannya dalam memperjuangkan agama Allah. pendek kata, diuji dalam ketabahan sebagai hamba Allah dalam berbagai kondisi dan lingkungan yang dikehendakiNya. Ini dinyatakan Allah dalam ayat berikut:
     Dia Yang Mematikan danMenghidupkan untuk menguji siapa di antara kamu yang terbaik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk; 2)

Pertanyaan 5 BAGAIMANA CARA MENGABDI KEPADA ALLAH?
     Menjadi hamba Allah berarti menyerahkan seluruh hidup kita untuk tujuan mencapai kehendak dan ridhaNya. Yakni beramal sebaik mungkin tanpa henti untuk mendapatkan Ridha Allah, hanya takut kepada Allah dan mengarahkan seluruh pikiran dan perkataan serta perbuatan untuk tujuan tersebut. Allah mengingatkan dalam Al Qur'an bahwa penghambaan kepadaNya meliputi seluruh kehidupan individu:
     Katakanlah; Sesungguhnya shalatku dan ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, tuhan semesta alam. (QS. Al-An'am; 162)

Pertanyaan 6 MENGAPA AGAMA DIPERLUKAN?
     Yang pertama kali harus dilakukan oleh seseorang yang meyakini keberadaan Allah adalah mempelajari apa-apa yang diperintahkan dan hal-hal yang disukai Penciptanya. Dia lah yang memberinya ruh dan kehidupan, makanan, minuman dan kesehatan. Selanjutnya dia harus mengabdikan seluruh hidupnya untuk patuh kepada perintah-perintah Allah dan mencari ridhaNya.
Agama lah yang membimbing kita kepada moral, perilaku dan cara hidup yang diridhai Allah. Allah telah menjelaskan dalam Al Qur'an bahwa orang  yang patuh kepada agama berada di jalan yang benar, sedangkan yang lainnya akan tersesat.
     Dia yang dadanya terbuka untuk Islam mendapat cahaya dari Tuhannya. Sungguh celaka orang-orang yang berkeras untuk tidak mengingat Allah! Mereka dalam kesesatan nyata. (QS. Az-Zummar; 22)

Pertanyaan 7 BAGAIMANA CARA MENJALANKAN AGAMA (DIEN)?
     Orang yang berimana kepada Allah dan menghambakan diri kepadaNya, mengatur hidupnya agar sesuai dengan seruan Allah dalam AlQur'an. Dia menjadikan agama sebagai petunjuk hidupnya. Patuh kepada hal-hal yang baik menurut hati nuraninya, dan meninggalkan segala yang buruk yang ditolak hati nuraninya.
     Allah menyatakan dalam Al Qur'an bahwa Dia menciptakan manusia agar siap untuk menghidupkan agamaNya:
     Maka, teguhkanlah pengabdianmu kepada Agama yang benar yang Allah ciptakan untuk manusia. Tiada yang mampu merubah ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS. Ar-Rum; 30)

Pertanyaan 8 DAPATKAH MORAL TEGAK TANPA AGAMA?
     Pada lingkungan masyarakat yang tak beragama, orang cenderung melakukan beragam tindakan yang tak bermoral. Perbuatan buruk seperti penyogokkan, perjudian, iri hati atau berbohong merupakan hal yang biasa. Hal demikian tidak terjadi pada orang yang ta'at kepada agama. Mereka tidak akan melakukan semua perabuatan buruk tadi karena mengetahui bahwa ia harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya di akhirat kelak.
     Sukar dipercaya jika ada orang mengatakan, "Saya ateis namun tidak menerima sogokan", atau "Saya ateis namun tidak berjudi".  Mengapa? Karena orang yang tidak takut kepada Allah dan tidak mempercayai adanya pertanggungjawaban di akhirat, akan melakukan salah satu hal di atas jika situasi yang dihadapinya berubah.
     Seseorang yang mengatakan, "Saya ateis namun tidak berjinah" cenderung melakukannya jika perjinahan di lingkungan tertentu dianggap normal. Atau seseorang yang menerima sogokan bisa saja beralasan, "Anak saya sakit berat dan sekarat, karenanya saya harus menerimanya" jika ia tidak takut kepada Allah. Di negara yang  tak beragama, pada kondisi tertentu maling pun bisa dianggap sah-sah saja. Contohnya, masyarakat tak beragama bisa beranggapan bahwa mengambil handuk atau perhiasan dekorasi dari hotel atau pusat rekreasi bukanlah perbuatan pencurian.
     Seorang yang beragama tak akan berperilaku demikian, karena ia takut kepada Allah dan tak akan pernah lupa aabahwa Allah selalu mengetahui niat dan pikirannya. Dia beramal setulus hati dan selalu menghindari perbuatan dosa.
     Seorang yang jauh dari bimbingan agama bisa saja berkata"Saya seorang ateis namun pemaaf. Saya tak memiliki rasa dendam ataupun rasa benci". Namun sesuatu hal dapat terjadi padanya yang menyebabkannya tak mampu mengendalikan diri, lalu mempertontonkan perilaku yang tak diinginkan. Dia bisa saja melakukan pembunuhan atau melukai orang lain, karena moralnya berubah sesuai dengan lingkungan dan kondisi tempat tinggalnya.
     Sebaliknya, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak kan pernah menyimpang dari moral yang  tidak baik, seburuk apapun kondisi lingkungannya. Moralnya tidak "berubah-ubah" melainkan tetap kokoh. Orang-orang beriman memiliki moral yang tinggi. Sifat-sifat mereka disebut Allah dalam ayatNya;
     Mereka yang teguh dengan keyakinannya  kepada Allah dan tidak mengingkari janji; yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah untuk menghubungkannya dan takut kepada Tuhan mereka dan takut pada hisab yang buruk; mereka yang sabar untuk mencari perjumpaan dengan Tuhan mereka, dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian harta yang kami berikan kepadanya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, menolak kejahatan dengan kebaikan.  Merekalah yang mendapat kedudukan yang tinggi. (QS. Ar-Ra'd; 20-22)

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Coretan Tamu

CORETAN TAMU