Minggu, 15 April 2012

Ssst... jangan berisik


Ssst... jangan berisik
Bismillahirohmanirohihm

Maha Suci Allah yang telah menciptakan bermilyar-milyar lidah dengan segala keajaibannya. Segala puji bagi Allah puji-pujian yang banyak semoga lidah yang telah Engkau ciptakan ini akan terus dan tidak akan pernah berhenti memuji, bertasbih, kepada Allah Sang Pemilik Allam semesta. Shollawat serta salam akan terus tercurah pada junjungan nabi akhirul zaman Rosulullah saw juga keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du.

Terdengar samar-samar suara tangis saat akan memasuki rumah. Suara tangis itu terputus-putus seolah ditahan untuk tidak menangis, tangisan seorang wanita muda dari balik pintu kamar. Dia menangis karena ucapan kotor seperti goblok, mandul, dan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk diucapkan seorang manusia dewasa.

Lidah adalah sarana komunikasi penyampai maksud agar terciptanya informasi yang tepat. baik berupa pembicaraan, lagu, tangisan, tawa, ataupun gerak lidah sebagai simbol. Media elektronik, di jalan-jalan, perkampungan, perkotaan, jika tanpa lidah terasa aneh dan sepi. Tapi coba anda bayangkan saat menonton televisi. Para tokoh politik, Selebritis, dan lain-lain kata-kata yang mereka ucapkan hanyalah pribadi insan yang mengedepankan egoisme. Menang sendiri yang lain salah semua. Naudzubillah dari lidah yang mengeluarkan kata-kata kotor.

Jadi, berhati-hatilah atau cukup, Sssst... jaga lidah kita, kontrol ucapan kita, jangan terlalu banyak berbicara sekalipun itu ucapan yang baik. Terus terang setiap kita berbicara atau apapun yang kita bicarakan hanya satu persen saja mengandung kebenaran. Selebihnya adalah dusta. Rosulullah saw bersabda:

Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka lebih utama baginya. (HR. Ath-Thabrani)

Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad)

Sssst... maaf bukan melarang berbicara. Hanya saja bahaya dari lidah jauh lebih hebat dan mengerikan daripada anggota tubuh kita yang lain. Ingat..! fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Ghimah, ucapan yang mampu menyuruh diri kita sendiri memakan bangkai saudara kita sendiri kalaupun ucapan itu benar terlebih lagi ucapan dusta. Rosulullah saw bersabda:

Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung.(HR. Muslim)

Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai."(HR. Muslim)

Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan. (HR. Bukhari)

Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad)

Seorang umat islam dibangun oleh ucapan sahadat. Terhindar dari segala fitnah dengan ucapan tasbih, takbir, dan tahlil. Dan akan selamat dari ancaman neraka dan sebagai pelindung dari api neraka ketika kata yang terakhir diucapkannya adalah "Laa ilaaha illallah" tiada illah yang patut di puji, disembah kecuali Allah. Rosulullah saw bersabda:

Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)

Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga. (HR. Bukhari)

Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh (Allah) Arrohman, yaitu kalimat: "Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil 'Adzhim" (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)

Barangsiapa akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" 'Tiada Tuhan selain Allah' niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)

Semoga saya, kamu, dan kita menjadi pribadi yang mampu menjaga lidahnya. Akhir kata Ssssttt.. jangan berisik yah?! ada bayi lagi bobo. Wasallam


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Coretan Tamu

CORETAN TAMU