Mengubah pribadi menjadi manusia kreatif ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih untuk manusia bodoh yang harus memulainya dari nol besar. perlu kesabaran, dan disiplin waktu untuk berkreasi apa saja atau paling tidak membiasakan diri dengan sesuatu yang baru dan dunia baru.
Saya teringat celoteh kawan ketika masih aktif di dunia pers. Uh.. Apes banget gue nih.. Semula mengira kalau membuat cerpen itu mudah tinggal punya daya khayal dan ngelantur kemana-mana kemudian ditulis apa yang akan ditulis yakin hasilnya bisa bagus dan menarik. Apalagi menulis artikel pendek diibaratkan seperti catatan kecil dengan sedikit ilmu yang dikembangkan dengan sejumlah bla..bla.. pasti jadi.
Tapi semua diluar dugaan. meleset total. Setiap kali akan membuat cerpen, mbrrr... pikiran blank, kosong, buyar. Bertumpuk ide yang sudah tersusun rapi dan siap di wujudkan dalam bentuk tulisan tiba-tiba hilang seketika. Adakah yang salah pada diri. Lalu terletak pada apa kesalahan diri.
Sekarang rasa malas menguasai diri dan sulit untuk melepaskan cengkramannya. Kesal bercampur marah dengan keadaan otak tumpul. Manusia yang tidak kreatif. Manusia yang cepat jenuh. Manusia bodoh. Manusia yang mudah putus asa.
Kembali memacu motivasi, mengembalikan gairah untuk menulis menjadikan diri menjadi seorang kreatif mengolah kata-kata yang menjadi inspiratif sulit dibangun kembali. Dunia khayal seolah enggan mendekati mimpi. Membiarkan aku sibuk dengan kekesalan. ufh..
Dengan maksud mencoba bangkit dari kemalasan, kejenuhan, kekesalan, atau kata-kata kotor lain yang tepat di alihkan membuka beberapa situs tentang motivasi:
Kalau begitu hanya penyesalan seorang manusia bodoh, dungu, dan tidak punya mimpi yang didapat. Mimpi yang ada hanya ketika tertidur lelap, dan hilang tanpa bekas saat terjaga.
Ehm.. Jangan begitu, tidak ada orang bernama manusia bodoh. Yang ada adalah orang yang memiliki keinginan tapi cara memperolehnya serba ingin cepat-cepat. Dan pada umumnya manusia memiliki sifat terburu-buru atau selalu ingin cepat selesai. Ingin cepat kaya tanpa melalui proses menabung, Ingin cepat pintar tanpa melalui proses belajar menulis,membaca. Ingin cepat jadi orang terkenal tanpa melalui proses audisi dan promosi. Termasuk juga ingin cepat jadi penulis tanpa melalui proses baca sana-sini, mendengar kanan-kiri, melihat atas-bawah, mencium bau busuk-wangi. Jadi pendapat saya proses adalah sesuatu yang lebih penting dari pada hasil, setuju??
Alangkah lebih bijak sekiranya segala pencarian sesuatu dilakukan dengan melalui proses, baik memakan waktu lama ataupun sebentar. Jadi nikmatilah proses itu jangan nikmati hasilnya. karena jika kita menikmati hasilnya akan dirasakan sebentar saja. Tapi kalau menikmati proses sungguh akan terasa lama dan mungkin tak berujung. Setuju??
Saya teringat celoteh kawan ketika masih aktif di dunia pers. Uh.. Apes banget gue nih.. Semula mengira kalau membuat cerpen itu mudah tinggal punya daya khayal dan ngelantur kemana-mana kemudian ditulis apa yang akan ditulis yakin hasilnya bisa bagus dan menarik. Apalagi menulis artikel pendek diibaratkan seperti catatan kecil dengan sedikit ilmu yang dikembangkan dengan sejumlah bla..bla.. pasti jadi.
Tapi semua diluar dugaan. meleset total. Setiap kali akan membuat cerpen, mbrrr... pikiran blank, kosong, buyar. Bertumpuk ide yang sudah tersusun rapi dan siap di wujudkan dalam bentuk tulisan tiba-tiba hilang seketika. Adakah yang salah pada diri. Lalu terletak pada apa kesalahan diri.
Sekarang rasa malas menguasai diri dan sulit untuk melepaskan cengkramannya. Kesal bercampur marah dengan keadaan otak tumpul. Manusia yang tidak kreatif. Manusia yang cepat jenuh. Manusia bodoh. Manusia yang mudah putus asa.
Kembali memacu motivasi, mengembalikan gairah untuk menulis menjadikan diri menjadi seorang kreatif mengolah kata-kata yang menjadi inspiratif sulit dibangun kembali. Dunia khayal seolah enggan mendekati mimpi. Membiarkan aku sibuk dengan kekesalan. ufh..
Dengan maksud mencoba bangkit dari kemalasan, kejenuhan, kekesalan, atau kata-kata kotor lain yang tepat di alihkan membuka beberapa situs tentang motivasi:
Tiap orang mempunyai bakat. Apa yang kurang adalah keberanian untuk mengantar bakat ketempat gelap yang dituju. (Enica Jang)
Orang yang sukses adalah orang yang bisa membangun landasan yang kuat dengan batubata yang dilemparkan orang lain kepadanya. (David Brinkley)
Motivasi adalah seperti api dari dalam. Jadi Anda yang bertanggung jawab penuh untuk menyalakannya. Apabila Anda berharap orang lain yang menyalakan untuk Anda, kemungkinan apinya hanya menyala sebentar. (Haryanto Kandani)
Jika anda maju dengan penuh keyakinan menuju impian dan berusaha menghayati kehidupan yang dibayangkannya, anda akan bertemu dengan keberhasilan yang tidak terduga-duga. (Henry D Thoreau)
Makin kita terbukti menjadi orang yang dipercaya, makin kita bisa memuaskan, makin kita kratif, maka insya Allah jalan usaha pun akan semakin terbuka. Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi semua itu sesungguhnya adalah bencana. (Aa Gym)
Tapi... tidak satupun yang mampu memotivasi diri untuk berkreasi. Uh.. sial, sekali lagi apa yang salah untuk diri? Ataukah benar adanya bahwa ilmu yang paling utama dan pertama yang harus dimiliki setiap penulis dan berperan besar dalam membangun diri, selebihnya pengalaman, kreatifitas, kerja keras dan lain-lain. Orang yang sukses adalah orang yang bisa membangun landasan yang kuat dengan batubata yang dilemparkan orang lain kepadanya. (David Brinkley)
Motivasi adalah seperti api dari dalam. Jadi Anda yang bertanggung jawab penuh untuk menyalakannya. Apabila Anda berharap orang lain yang menyalakan untuk Anda, kemungkinan apinya hanya menyala sebentar. (Haryanto Kandani)
Jika anda maju dengan penuh keyakinan menuju impian dan berusaha menghayati kehidupan yang dibayangkannya, anda akan bertemu dengan keberhasilan yang tidak terduga-duga. (Henry D Thoreau)
Makin kita terbukti menjadi orang yang dipercaya, makin kita bisa memuaskan, makin kita kratif, maka insya Allah jalan usaha pun akan semakin terbuka. Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi semua itu sesungguhnya adalah bencana. (Aa Gym)
Kalau begitu hanya penyesalan seorang manusia bodoh, dungu, dan tidak punya mimpi yang didapat. Mimpi yang ada hanya ketika tertidur lelap, dan hilang tanpa bekas saat terjaga.
Ehm.. Jangan begitu, tidak ada orang bernama manusia bodoh. Yang ada adalah orang yang memiliki keinginan tapi cara memperolehnya serba ingin cepat-cepat. Dan pada umumnya manusia memiliki sifat terburu-buru atau selalu ingin cepat selesai. Ingin cepat kaya tanpa melalui proses menabung, Ingin cepat pintar tanpa melalui proses belajar menulis,membaca. Ingin cepat jadi orang terkenal tanpa melalui proses audisi dan promosi. Termasuk juga ingin cepat jadi penulis tanpa melalui proses baca sana-sini, mendengar kanan-kiri, melihat atas-bawah, mencium bau busuk-wangi. Jadi pendapat saya proses adalah sesuatu yang lebih penting dari pada hasil, setuju??
Alangkah lebih bijak sekiranya segala pencarian sesuatu dilakukan dengan melalui proses, baik memakan waktu lama ataupun sebentar. Jadi nikmatilah proses itu jangan nikmati hasilnya. karena jika kita menikmati hasilnya akan dirasakan sebentar saja. Tapi kalau menikmati proses sungguh akan terasa lama dan mungkin tak berujung. Setuju??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar