Rabu, 04 April 2012

COPAS? boleh juga

      Ketika seorang pemula menyalakan komputer kemudian membuka browser dan akan membuat web dengan maksud sebagai sarana menyalurkan bakat penulis, mencoba bisnis online, sebagai teman curhat kekesalan, kesedihan, kemarahan, kegembiraan atau apapun rasa hati yang bisa di keluarkan dalam bentuk tulisan, ataupun sekedar menghilangkan rasa penasaran saja. Sementara pengetahuan tutorial pembuatan web yang ia miliki serba pas-pasan. Maka ia akan mencari tahu dan mempelajari tata cara pembuatan web tersebut. Belajar dari buku kebanyakan teori dan belum tentu cocok dengan situs penyedia web gratisan. Yah.. satu-satunya cara yang cepat, praktis, dan langsung pada pokok permasahalannya sehingga mudah untuk dimengerti adalah melakukan copy paste atau copas.
      Jelekkah perbuatan Copas? tidak selamanya jelek?! Buat aku yang masih seorang pemula, copas adalah cara belajar yang efektif untuk menghindari mengantuk dan tidak memakan biaya yang banyak.
      Seorang Master SEO yang bijak ia pasti akan berbagi ilmu dan menyebarkannya. Apalagi kalau sang masternya tahu tentang agama, adalah wajib hukumnya untuk mengajarkan ilmu tersebut. Rosulullah saw bersabda:
      "Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka." (HR. Abu Dawud)
      "Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." (HR. Al-Baihaqi)
      Ketakutan seorang master karena khawatir tulisannya dibajak karena tangan usil copas sangat dimaklumi dan wajar. Dan sudah pasti tergantung niat pribadi si copasnya saja apakah untuk tujuan mempelajari, ataukah menjiplak dengan mengaku-ngaku artikelnya ini yang patut dihindari.
     
Setiap langkah kearah manapun gerak hidup setiap yang bernyawa pasti dihadapkan pada dua pilihan. lurus atau belok, barat atau timur, jahat atau baik, jujur atau bohong, seluruhnya kita yang menentukan pilihan. satu kenyataan yang tidak bisa dihindari bahwa kedua pilihan tersebut memiliki resiko yang sama, baik besar ataupun kecil.
      Jadi, jika seorang penulis ketika tulisannya dijiplak seseorang adalah resiko yang suka atau tidak suka pasti ada. Akan lebih baik merasakan dijiplak, orang karena menulis dengan maksud ikhlas berbagi ilmu. Dari pada tidak pernah dijiplak karena tidak pernah menulis karena pelit. Oke..
      Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:

"Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran." (Shahih Muslim No.97)
nbsp;     Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Shahih Muslim No.4646)
So.. kedepankan berbaik sangka karena itu mampu menciptakan rasa puas terhadap apa yang telah kita kerjakan. Sekian dulu..

Artikel Terkait:

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ehm... ma kasih atas dukungannya.. hiduup copas..

Coretan Tamu

CORETAN TAMU